Bahasa semua
Hanyalah bahasa cinta
Kunci setiap hati
Ajarilah kami bahasa cintaMU
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa KasihMU
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa cintaMU
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa KasihMU
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
Andaikan aku lakukan
Yang luhur mulia
Jika tanpa kasih cinta
Hampa tak berguna
Ajarilah kami bahasa cintaMU
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa KasihMU
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa cintaMU
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa KasihMU
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
==========
Ketika aku berpikir...
Ada apa dengan diriku?
Siapa diriku?
Bagaimana diriku dimasa lalu?
Akan bagaimana diriku dimasa datang?
Apa yang akan terjadi sebentar lagi? Sebentar malam? Hari esok? atau bahkan tahun depan? hingga nanti tidak berbatas waktuku dari-Mu..
Aku punya mimpi.
Aku punya harapan.
Semua sudah ku rangkum, sudah ku sampaikan dalam doa-doaku..
Doa yang melayang diudara sana,
sampai suatu saat nanti didengar oleh-Mu..
Atau mungkin sudah Kau dengar,
hanya aku yang tidak peka akan jawaban-Mu..
Saat ini aku hanya goyah,
imanku mengecil,
tapi.. bukan berarti imanku sudah pernah besar..
Saat ini aku hanya goyah,
karena aku ragu,
ragu akan masa depanku..
Saat ini aku hanya goyah,
karena aku telah jauh..
Ya, aku merasa aku begitu jauh dengan-Mu..
Masalah ini datang membuatku belajar mengerti,
Betapa berharganya diriku,
Betapa aku berharga dimata-Mu
Pernah aku berjanji untuk berubah,
Namun aku lupa dengan janjiku pada-Mu..
Semua yang aku pikirkan saat ini,
aku sampaikan pada-Mu,
Dengan bibir yang komat-kamit,
dan kesungguhan.
===============
Rasanya susah sekali untuk kita bisa memaafkan ketika kita sedang kecewa. Susah sekali banget kebangetan!
Kita marah, kita terluka, kita sakit. Kenapa semua terjadi? Kenapa bisa terjadi? Emosi, sedih, muak, jengah, empet, enek, gedeg, semua campur aduk.. Kenapa? Kenapa? dan kenapa? Selalu dan selalu itu yang kita rasakan, itu yang kita pikirkan.
Sebagai manusia, menurutku wajar kalo kita merasakan kesal, sedih, muak, dsb ketika kita sedang kecewa. Tapi jangan terlalu lama berlarut dalam perasaan kesal, sedih, muak, dsb. (sotoy, hehehe)
Aku sedih, ada apa dengan hidupku? Apa salahku sampai aku begini? *ralat* Apa yang salah dengan diriku sampai aku begini? Jiwaku kah yang salah? Pikiranku kah yang salah? Lingkunganku kah yang salah?
Aku kecewa, aku marah. Tapi aku berusaha kuat melawan kuasa kecewa, kuasa marah itu :(
Lagi-lagi, aku adalah manusia.. Aku terbatas..
Aku berusaha sabar. Dan aku memegang prinsip bahwa sabar itu ga ada batasnya.
Lagi-lagi, aku adalah manusia.. Aku terbatas..
Berusaha dan berusaha rasanya belum cukup jika aku tidak memiliki 1 alasan kuat. Aku harus punya alasan itu. Tapi apa alasannya???????
Lagi-lagi, aku adalah manusia.. Aku terbatas..
===============
Pagi ini, sesampainya dikantor, setelah berdoa, aku langsung menuju mesin pencari yang bernama google. Aku ketik KASIH. Muncul beberapa artikel atau apa itu disebutnya, yang ada kata kasih. Aku persempit lagi yang aku cari, sampai aku dapatkan ayat Alkitab mengenai kasih. Entah apa yang aku pikirkan sepanjang malam dan sepanjang perjalanan tadi.
Setelah membaca beberapa kali, dan aku sadar, aku kurang memiliki kasih.
Hanya kasih yang aku perlukan saat ini.
Hanya dengan kasih, aku merasa dikuatkan oleh Tuhan.
Tuhan saja telah mengasihiku, ko aku tidak bisa mengasihi orang lain?
Tuhan saja telah mengampuniku, ko aku tidak bisa mengampuni orang?
Kecewa itu ada. Kecewa itu datang lagi. Andai memori otak ini bisa ku hapus, akan ku hapus segera! Kecewa ketika aku mengingat-ingat. Kecewa ketika aku mengulas balik apa yang aku perbuat. Kecewa ketika aku tidak bisa menjawab, kenapa harus seperti itu adanya? Lagi-lagi aku kecewa. Saat menulis ini pun aku kecewa. Emosi. Sakit kepala. Semua bercampur aduk.
Buat apa aku diberi kecewa, kalo aku tidak bisa mengambil pelajaran dibalik itu?
KASIH. Hanya itu yang harus ada dalam diriku sekarang.
Ya, kasih itu harus lebih besar dari rasa kecewaku.
Kasih itu harus lebih besar dari rasa marahku.
Kasih itu harus lebih besar dari rasa apapun didunia ini.
===============
Korintus 13 : 1 -13 mengajarkan kita tentang kasih.
13:1 | Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. |
13:2 | Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. |
13:3 | Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. |
13:4 | Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. |
13:5 | Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. |
13:6 | Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. |
13:7 | Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. |
13:8 | Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. |
13:9 | Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. |
13:10 | Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. |
13:11 | Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. |
13:12 | Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. |
13:13 | Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. |
===============
Dipaling atas juga aku selipkan lirik lagu dan video klip mengenai kasih. Judulnya Bahasa Kasih. Salah satu syair yang aku suka "andaikan aku lakukan yang luhur mulia, jika tanpa kasih cinta, hampa tak berguna"
Kasih harus bisa mengalahkan segalanya.
Setiap masalah pasti ada kadaluarsanya, setiap kita bisa melewatinya, kita akan naik satu tingkat, atau kita hanya akan diam ditempat ketika kita tidak bisa belajar untuk mengasihi.
Kasih itu bukan pengetahuan yang perlu otak. Bukan juga rumus yang harus dihafal, agar kita bisa menjawab soal. Tidak ada ukuran kepintaran dalam kasih.
Kasih itu perasaan. Kasih itu ada dalam diri kita.
Menurutku, semua orang punya kasih. Yang berbeda hanya seberapa besar kasih itu dapat tumbuh dalam hati seseorang.
Kasih itu bisa dilatih jika kita hanya memiliki sedikit kasih.
===============
Pada akhirnya, seharusnya aku merasa senang kalo ada orang yang mengecewakan aku. Dengan begitu, aku diberi pelajaran kasih. Aku diberi kesempatan untuk bisa mengasihi. Aku bisa nabung untuk dapetin rumah di surga nanti.
Terima kasih kecewa... sakit nya sekarang, enaknya belakangan :)
No comments:
Post a Comment